Mantan presiden Bill Clinton sedang mengintip bersama Presiden Barrack Obama.
"Apakah benar, semua orang negro memiliki 'senjata' yang besar?" Bill Clinton bertanya
"Seperti yang anda lihat," jawab Obama.
"Ajaib, bagaimana mereka bisa mendapatkannya?"
"Sederhana saja," kata Obama. "Setiap malam sebelum tidur, kami memukul-mukulkan 'senjata' itu ke ujung ranjang."
Malamnya, selesai makan, Bill Clinton naik ke tempat tidur dan mulai memukul-mukulkan 'senjata'nya ke ujung ranjang.
Istrinya terperanjat.
"Berhenti bertingkah seperti negro, dan segeralah tidur!" kata sang istri.
Sunday, April 24, 2011
Disunat Pak Mantri
CPNS | Video lucu di Gudanghumor | Lowongan kerja
Ini cerita di sewaktu saya masih duduk di kelas 6 SD, waktu itu temen2 saya yang sebaya udah pada pada sunat semua karena merasa malu belum di sunat saya minta ke orang tua untuk di sunat. Karena orang tua juga senang saya mau di sunat, besok pagi saya di bawa ke mantri (klinik). Si mantri mempersilah kan saya naik ke tempat tidurnya, dengan memberanikan diri saya langsung naik ke tempat tidur.engga berapa lama selesai saya di sunat, alangkah senangnya karena engga merasa sakit.
Trus si mantri mempersilahkan turun karena sudah selesai saya langsung aja pergi keluar untuk pulang.kemudian si mantri memanggil saya karena saya belum di suntik, saya kembali beranikan diri untuk naik ke tempat tidur namun si mantri bilang :
“Engga usah naik di sini aja, buka sarungnya"
Dengan posisi lagi nungging si mantri menyuntik pantat saya. Karena saya terkejut saya secara reflex saya kentut… aduh malu banget sama tuh mantri karena muka si mantri pas di belakang pantat saya…
sumber:
READ MORE
Ini cerita di sewaktu saya masih duduk di kelas 6 SD, waktu itu temen2 saya yang sebaya udah pada pada sunat semua karena merasa malu belum di sunat saya minta ke orang tua untuk di sunat. Karena orang tua juga senang saya mau di sunat, besok pagi saya di bawa ke mantri (klinik). Si mantri mempersilah kan saya naik ke tempat tidurnya, dengan memberanikan diri saya langsung naik ke tempat tidur.engga berapa lama selesai saya di sunat, alangkah senangnya karena engga merasa sakit.
Trus si mantri mempersilahkan turun karena sudah selesai saya langsung aja pergi keluar untuk pulang.kemudian si mantri memanggil saya karena saya belum di suntik, saya kembali beranikan diri untuk naik ke tempat tidur namun si mantri bilang :
“Engga usah naik di sini aja, buka sarungnya"
Dengan posisi lagi nungging si mantri menyuntik pantat saya. Karena saya terkejut saya secara reflex saya kentut… aduh malu banget sama tuh mantri karena muka si mantri pas di belakang pantat saya…
sumber:
Bales Dendam Pada Polisi
Semula ada 2 temanku yang rencananya main ke rumahku, tapi setelah ditunggu lama nggak muncul juga. Akhirnya aku nyusul ke kampus. Eh tau-tau ke 2 temanku dapat kecelakan, dan tidak tanggung-tanggung, kecelakaanya menabrak polisi yang sedang patroli. Setelah semua masalah selesai, esoknya temanku merencanakan balas dendam sama polisi. Kontan saja kami ketakutan. Eh… ternyata temanku itu balas dendam sama polisi tidur yaitu dengan menuju kampus melalui jalan yang banyak polisi tidurnya sambil teriak "Rasain loe gue giles" setiap ada polisi tidurnya.
sumber:
Kuning
Suatu hari seorang Pegawai Khidmat Pelanggan di syarikat mesin cetak mendapat panggilan dari Pak Pandir iaitu salah seorang pelanggannya. Pak Pandir rupanya mendapat kesulitan untuk mencetak warna kuning, hanya warna cyan dan magenta yang kelihatan.
Pegawai Khidmat Pelanggan pening kepala memikirkannya, apalagi ketika Pak Pandir mengatakan bahawa pencetaknya boleh mencetak warna-warna lainnya, termasuk kombinasi warna kuning, [...]
sumber:
READ MORE
Pegawai Khidmat Pelanggan pening kepala memikirkannya, apalagi ketika Pak Pandir mengatakan bahawa pencetaknya boleh mencetak warna-warna lainnya, termasuk kombinasi warna kuning, [...]
sumber:
Membeli Rumah Besar
Seorang calon pembeli mengadakan janji untuk meninjau sebuah rumah yang besar.
Ketika ia tiba di rumah tersebut, seorang pria yang gesit membawanya melihat-lihat ke lantai bawah. Setelah itu mereka pergi ke loteng dan masuk ke sebuah ruangan kecil. Di atas ada sebuah dipan terlihat seorang pria dan seorang wanita sedang bermesraan.
Pemilik Rumah : "Oh, ini isteriku dan ini sahabatku Tom."
Si calon pembeli memberi salam lalu meninggalkan ruang tersebut. Sementara si pemilik rumah tenang-tenang saja.
Sesudah melihat-lihat seluruh bagian, si pemilik rumah mengajak calon pembelinya ke dapur untuk minum kopi. Ketika ia membuat dua cangkir kopi, si calon pembeli tak dapat menahan rasa ingin tahunya.
Ia bertanya : "Mengapa isterimu dan sahabatmu yang di loteng tidak...?"
Pemilik Rumah : "Ah jangan pedulikan mereka, kalau mereka mau minum kopi, biar mereka buat sendiri."
sumber:
READ MORE
Ketika ia tiba di rumah tersebut, seorang pria yang gesit membawanya melihat-lihat ke lantai bawah. Setelah itu mereka pergi ke loteng dan masuk ke sebuah ruangan kecil. Di atas ada sebuah dipan terlihat seorang pria dan seorang wanita sedang bermesraan.
Pemilik Rumah : "Oh, ini isteriku dan ini sahabatku Tom."
Si calon pembeli memberi salam lalu meninggalkan ruang tersebut. Sementara si pemilik rumah tenang-tenang saja.
Sesudah melihat-lihat seluruh bagian, si pemilik rumah mengajak calon pembelinya ke dapur untuk minum kopi. Ketika ia membuat dua cangkir kopi, si calon pembeli tak dapat menahan rasa ingin tahunya.
Ia bertanya : "Mengapa isterimu dan sahabatmu yang di loteng tidak...?"
Pemilik Rumah : "Ah jangan pedulikan mereka, kalau mereka mau minum kopi, biar mereka buat sendiri."
sumber:
Menikah Lagi Jika Mati Duluan
Suami: "Sayang, apakah kamu akan menikah lagi seandainya aku mati duluan?"
Istri: "Mungkin..."
Suami: "Apakah kamu akan memasakkan makanan favoritnya?"
Istri: "Ya...aku pikir begitu."
Suami: "Apakah kamu akan memberikan baju-bajuku untuknya?"
Istri: "Itu kayaknya nggak mungkin, soalnya badannya lebih besar dari kamu..."
Suami: "Apa???!!!"
sumber:
READ MORE
Istri: "Mungkin..."
Suami: "Apakah kamu akan memasakkan makanan favoritnya?"
Istri: "Ya...aku pikir begitu."
Suami: "Apakah kamu akan memberikan baju-bajuku untuknya?"
Istri: "Itu kayaknya nggak mungkin, soalnya badannya lebih besar dari kamu..."
Suami: "Apa???!!!"
sumber:
Kisah Ayam Bangkok dan Ayam Kampung
Seekor ayam kampung dijual oleh pemiliknya ke pasar di kota untuk membeli sembako. Di pasar ayam tersebut dibeli oleh orang yang memiliki ayam bangkok jantan yang gagah. Ayam kampumg tadi akan dijadikan bibit karena bodynya bongsor dan bagus. Sesampainya di rumah, ayam kampung tadi dilepaskan di pekarangan belakang rumah yang luas.
Tiba tiba ayam bangkok jantan berlari kencang mendekati ayam kampung tadi. Ayam kampung yang baru saja dilepas kaget dan lari secepat-cepatnya. Dia lompat ke pagar, si jantan ikut lompat. Dia lompat ke jendela, si jantan pun lompat juga. Aksi kejar mengejar terus berlangsung sampai akhirnya si ayam kampung sempat melihat tumpukan kayu dan segera masuk kedalamnya. Maka selamatlah dia.
Si ayam jantan sambil terengah-engah berteriak : "Kurang ajar, dasar kampungan!!!, keluar kau!!"
Ayam kampung : "Biarin! memang saya ayam kampung!!!"
sumber:
READ MORE
Tiba tiba ayam bangkok jantan berlari kencang mendekati ayam kampung tadi. Ayam kampung yang baru saja dilepas kaget dan lari secepat-cepatnya. Dia lompat ke pagar, si jantan ikut lompat. Dia lompat ke jendela, si jantan pun lompat juga. Aksi kejar mengejar terus berlangsung sampai akhirnya si ayam kampung sempat melihat tumpukan kayu dan segera masuk kedalamnya. Maka selamatlah dia.
Si ayam jantan sambil terengah-engah berteriak : "Kurang ajar, dasar kampungan!!!, keluar kau!!"
Ayam kampung : "Biarin! memang saya ayam kampung!!!"
sumber:
Kakek Jangan Sedih
Ceritanya begini, seorang kakek bercerita ama cucunya tentang kisah penjajahan Belanda tempo doeloe. Di tengah asiknya bercerita tiba tiba si kakek menangis tersedu-sedu di iringi dengan rintihan yang memilukan.
Merasa terbawa suasana cucunya angkat bicara "Sudahlah kek, memang tempo doeloe itu sangat menyedihkan tapi kan sekarang kita udah merdeka..."
Dengan nada agak menyedihkan si kakek menjawab "Cu, bukannya kakek sedih krn tempo doeloe, tapi BIJI KAKEK TERJEPIT DI KURSI ROTAN INI."
(tau kan biasanya kakek kakek cuman make sarung doang tanpa CD dan biasanya kursi malasnya terbuat dari rotan)
sumber:
READ MORE
Merasa terbawa suasana cucunya angkat bicara "Sudahlah kek, memang tempo doeloe itu sangat menyedihkan tapi kan sekarang kita udah merdeka..."
Dengan nada agak menyedihkan si kakek menjawab "Cu, bukannya kakek sedih krn tempo doeloe, tapi BIJI KAKEK TERJEPIT DI KURSI ROTAN INI."
(tau kan biasanya kakek kakek cuman make sarung doang tanpa CD dan biasanya kursi malasnya terbuat dari rotan)
sumber:
Sepulang dari lembur di kantor, Jono pulang ke rumahnya. Setelah masuk kamar dia melihat istrinya dalam keadaan telanjang bulat dan ia melihat asbak di meja sisi ranjang ada sebatang cerutu yang masih menyala.
"Bagus! Bagus!" katanya dengan geram sembari berteriak. "Kalau kau tidak memberitahukan dari mana cerutu ini, maka akan kubunuh!!"
"BAIK SAYA NGAKU,CERUTU ITU DARI HAVANA!!!" kata seorang cowok dari kolong ranjang sambil ketakutan. sumber:
READ MORE
"Bagus! Bagus!" katanya dengan geram sembari berteriak. "Kalau kau tidak memberitahukan dari mana cerutu ini, maka akan kubunuh!!"
"BAIK SAYA NGAKU,CERUTU ITU DARI HAVANA!!!" kata seorang cowok dari kolong ranjang sambil ketakutan. sumber:
Menunjukkan Lubang Telinga
Ada seorang wanita cantik namanya Sisca, ia pergi ke sebuah klinik. Sesampainya disana sang Dokter tampan itu menyuruhnya berbaring untuk di periksa di lubang telinganya.
Tiba-tiba lampu mati.
Dokter : "Nona, tolong tuntun telunjuk saya ke lubang telinga Anda."
Sisca : "Baik, Dok!"
Tak lama kemudian Dokter itu berkata : "Nona, seingat saya lubang telinga Anda tidak sebesar ini."
Sisca : "Benar, Dok! Tapi seingat saya telunjuk Dokterpun tidak sebesar ini..."
Tiba-tiba lampu mati.
Dokter : "Nona, tolong tuntun telunjuk saya ke lubang telinga Anda."
Sisca : "Baik, Dok!"
Tak lama kemudian Dokter itu berkata : "Nona, seingat saya lubang telinga Anda tidak sebesar ini."
Sisca : "Benar, Dok! Tapi seingat saya telunjuk Dokterpun tidak sebesar ini..."
Ada Barang yang Turun
Pada suatu malam, seorang Ismet sang suami tampak benar-benar ingin menjalankan tugas rutinnya.
Tiba-tiba, Ambar isterinya mengeluh : "Sekarang, barang-barang pada naik. Tetapi sulit mendapatkannya, karena tidak punya uang banyak. Alangkah gembiranya jika ada barang yang turun!"
"Sudahlah, jangan terlalu di pikirkan. Sekarang sudah ada barang yang turun, kok!" ujar Ismet sang suami yang hasratnya tiba-tiba langsung hilang.
Tiba-tiba, Ambar isterinya mengeluh : "Sekarang, barang-barang pada naik. Tetapi sulit mendapatkannya, karena tidak punya uang banyak. Alangkah gembiranya jika ada barang yang turun!"
"Sudahlah, jangan terlalu di pikirkan. Sekarang sudah ada barang yang turun, kok!" ujar Ismet sang suami yang hasratnya tiba-tiba langsung hilang.