SYSTEMS
ANALYSIS
PHASE
OVERVIEW
Tujuan
dari tahap analisis sistem untuk memahami projek yang diusulkan,
memastikan dapat mendukung bisnis, membangun pondasi yang kuat untuk
pengembangan sistem.
Kegiatan
analisis sistem meliputi 4 kegiatan utama, yaitu pemodelan yang
dibutuhkan, data dan proses pemodelan, objek pemodelan, dan
pertimbangan untuk strategi pengembangan.
Gambar
8: empat kegiatan utama analisis sistem
- pemodelan yang dibutuhkan
Meliputi
kegiatan mendeskripsikan sistem terbaru yang ada dan
mengidentifikasikan sistem yang dibutuhkan, seperti input, output,
proses data, performance, dan keamanan sistem.
- data dan proses pemodelan
Mempresentasikan
data grafik dan proses menggunakan teknik analisis terstruktur.
Mengidentifikasi alur data input dan prosesnya untuk menghasilkan
alur data output.
- objek pemodelan
Analisis
terstruktur melakukan proses dan data sebagai komponen yang terpisah,
sedangkan Object-Oriented Analysis (O-O) mengkombinasikan data dan
proses sehingga mengolah data tersebut menjadi object.
- pertimbangan untuk strategi pengembangan.
Mempertimbangkan
berbagai pilihan pengembangan sistem dan mempersiapkan tahap transisi
desain sistem. Mempelajari trend software, alternative pengembangan,
dan dokumentasi.
JOINT
APPLICATION
DEVELOPMENT
JAD
merupakan teknik popular menemukan fakta dengan mengikutsertakan
pengguna dalam proses pengembangan sebagai partisipasi aktif.
Pengguna memegang peranan penting dalam sistem informasi dan
berpartisipasi penuh dalam proses pengembangan.
Selama
proses pengembangan, staff teknologi informasi akan mengumpulkan
informasi dari pengguna, mendefinisikan kebutuhan sistem yang
diinginkan pengguna, dan membentuk sistem baru yang dibutuhkan.
Ataupun menanyakan kepada pengguna mengenai desain, menanyakan
komentar, dan menyetujui perubahan yang diinginkan oleh pengguna.
Keuntungan
JAD:
- Pengguna dapat berpartisipasi aktif dalam proses pengembangan.
- Menghasilkan sistem baru yang sesuai dengan yang diharapkan pengguna.
Kelemahan
JAD: pengeluaran biaya yang mahal dan kurang praktis karena terlalu
banyak orang yang terlibat dalam projek.
RAPID
APPLICATION
DEVELOPMENT
RAD
merupakan teknik yang mempercepat pengembangan sistem informasinya,
dan menghasilkan fungsi sistem informasi. Hasil akhir JAD adalah
sebuah model, sedangkan hasil akhir RAD adalah sistem informasi baru.
RAD sering digunakan karena dapat mengurangi biaya dan waktu
pengembangan serta memperbesar probabilitas kesuksesan.
Dalam
proses RAD memperbolehkan pengguna untuk memeriksa prototype yang
bekerja, memberikan masukan untuk perubahan prototype.
Gambar
9: empat tahapan RAD.
Keuntungan
RAD:
- Sistem yang dikembangkan dapat dihasilkan lebih cepat.
- Biaya dan waktu pengembangan dapat diminimalkan.
Kelemahan
RAD:
- RAD menekankan pada sistem itu sendiri, bukan pada strategi pengembangan bisnis. Sehingga resikonya sistem tersebut bekerja dengan baik hanya untuk jangka waktu tertentu. Waktu pengembangan life cyle pendek (untuk pengembangan kualitas sistem dan desain).
AGILE
METHODS
Metode
Agile merupakan metode untuk mengembangkan sebuah sistem secara
berkelanjutan. Dengan membuat beberapa prototype dan secara
konstan/kontinu melakukan penyesuaian (feedback) dengan pengguna.
Pengembang merevisi, menambahkan, dan menggabungkan versi sistem
terbaru pada produk akhir.
Keuntungan
metode Agile: sangat fleksibel dan efisien dalam setiap perubahan.
Secara konstan/kontinu memperbaiki projek dan meminimalkan resiko.
Kelemahan
metode Agile: anggota team memerlukan keahlian dan pengalaman yang
memadai. Apabila struktur dan dokumentasinya kurang maka dapat
menimbulkan resiko dalam pengembangan selanjutnya.
MODELING
TOOLS
AND TECHNIQUES
Pemodelan
membantu pengguna, manajer, dan professional teknologi informasi
untuk memahami desain sebuah sistem. Untuk memahami sistem yang
dibutuhkan, analisis menggunakan diagram fungsi dekomposisi atau FDD
(functional decomposition diagrams ), business process models,
diagram aliran data, dan UML (Unified Modeling Language) diagrams.
Functional
Decomposition Diagrams (FDD)
FDD
mempresentasikan top-down dari suatu fungsi atau proses. Seorang
analis dapat menunjukkan fungsi bisnis dan menyederhanakannya menjadi
level fungsi/proses lebih bawah.
Gambar
10: FDD menampilkan 5 level fungsi atas. Fungsi “Library
Operations” mencangkup dua level tambahan yang menunjukan proses
dan sub-proses.
Business
Process Modeling (BPM)
Selama
pengembangan sistem, analis sering membuat model yang menggunakan
bahasa standar yang disebut business
process modeling notation (BPMN).
BPMN mencangkup berbagai bentuk dan symbol untuk mempresentasikan
event, proses, dan workflow.
Kendal
,7,8,9,10 ==shelly 5,6,
Gambar
11: overall
diagram is called a pool,
and the designated customer areas are called swim
lanes.
Mengintegrasikan
BPM dengan metode pengembangan CASE dapat mempercepat proses untuk
mendapatkan hasil, serta meminimalkan error dan biaya.
Data
Flow Diagrams (DFD)
Analis
dapat membuat DFD untuk menampilkan sistem penyimpanan, proses, dan
transformasi data.
Gambar
12: Sistem Library DFD menampilkan dua bentuk proses (input dan
ouput), bagaimana buku ditambahkan atau dipindahkan.
Unified
Modeling Language (UML)
UML
merupakan metode untuk menvisualisasikan dan mendokumentasikan disain
software sistem. UML menggunakan konsep desain object-oriented,
dengan berbagai tool grafik.
Referensi:
[1] Shelly, G.B., Rosenblatt, H.J., Systems Analysis and Design Ninth Edition. Course Technology. 2012. Boston, USA.
Penulis: Yusia / Kaleb
0 comments:
Post a Comment