MENCARI JATI DIRI ..
MENCARI ILMU DIMANA SAJA ..
KARNA NAMA BAIK LEBIH BERHARGA DARIPADA KEKAYAAN DUNIA ..

Saturday, September 20, 2014

Requirements Modeling


SYSTEMS ANALYSIS PHASE OVERVIEW
Tujuan dari tahap analisis sistem untuk memahami projek yang diusulkan, memastikan dapat mendukung bisnis, membangun pondasi yang kuat untuk pengembangan sistem.

Kegiatan analisis sistem meliputi 4 kegiatan utama, yaitu pemodelan yang dibutuhkan, data dan proses pemodelan, objek pemodelan, dan pertimbangan untuk strategi pengembangan.

Gambar 8: empat kegiatan utama analisis sistem

  1. pemodelan yang dibutuhkan
Meliputi kegiatan mendeskripsikan sistem terbaru yang ada dan mengidentifikasikan sistem yang dibutuhkan, seperti input, output, proses data, performance, dan keamanan sistem.
  1. data dan proses pemodelan
Mempresentasikan data grafik dan proses menggunakan teknik analisis terstruktur. Mengidentifikasi alur data input dan prosesnya untuk menghasilkan alur data output.
  1. objek pemodelan
Analisis terstruktur melakukan proses dan data sebagai komponen yang terpisah, sedangkan Object-Oriented Analysis (O-O) mengkombinasikan data dan proses sehingga mengolah data tersebut menjadi object.
  1. pertimbangan untuk strategi pengembangan.
Mempertimbangkan berbagai pilihan pengembangan sistem dan mempersiapkan tahap transisi desain sistem. Mempelajari trend software, alternative pengembangan, dan dokumentasi.



JOINT APPLICATION DEVELOPMENT
JAD merupakan teknik popular menemukan fakta dengan mengikutsertakan pengguna dalam proses pengembangan sebagai partisipasi aktif. Pengguna memegang peranan penting dalam sistem informasi dan berpartisipasi penuh dalam proses pengembangan.
Selama proses pengembangan, staff teknologi informasi akan mengumpulkan informasi dari pengguna, mendefinisikan kebutuhan sistem yang diinginkan pengguna, dan membentuk sistem baru yang dibutuhkan. Ataupun menanyakan kepada pengguna mengenai desain, menanyakan komentar, dan menyetujui perubahan yang diinginkan oleh pengguna.
Keuntungan JAD:
  1. Pengguna dapat berpartisipasi aktif dalam proses pengembangan.
  2. Menghasilkan sistem baru yang sesuai dengan yang diharapkan pengguna.

Kelemahan JAD: pengeluaran biaya yang mahal dan kurang praktis karena terlalu banyak orang yang terlibat dalam projek.

RAPID APPLICATION DEVELOPMENT
RAD merupakan teknik yang mempercepat pengembangan sistem informasinya, dan menghasilkan fungsi sistem informasi. Hasil akhir JAD adalah sebuah model, sedangkan hasil akhir RAD adalah sistem informasi baru. RAD sering digunakan karena dapat mengurangi biaya dan waktu pengembangan serta memperbesar probabilitas kesuksesan.
Dalam proses RAD memperbolehkan pengguna untuk memeriksa prototype yang bekerja, memberikan masukan untuk perubahan prototype.
Gambar 9: empat tahapan RAD.

Keuntungan RAD:
  1. Sistem yang dikembangkan dapat dihasilkan lebih cepat.
  2. Biaya dan waktu pengembangan dapat diminimalkan.
Kelemahan RAD:
  1. RAD menekankan pada sistem itu sendiri, bukan pada strategi pengembangan bisnis. Sehingga resikonya sistem tersebut bekerja dengan baik hanya untuk jangka waktu tertentu. Waktu pengembangan life cyle pendek (untuk pengembangan kualitas sistem dan desain).



AGILE METHODS
Metode Agile merupakan metode untuk mengembangkan sebuah sistem secara berkelanjutan. Dengan membuat beberapa prototype dan secara konstan/kontinu melakukan penyesuaian (feedback) dengan pengguna. Pengembang merevisi, menambahkan, dan menggabungkan versi sistem terbaru pada produk akhir.

Keuntungan metode Agile: sangat fleksibel dan efisien dalam setiap perubahan. Secara konstan/kontinu memperbaiki projek dan meminimalkan resiko.

Kelemahan metode Agile: anggota team memerlukan keahlian dan pengalaman yang memadai. Apabila struktur dan dokumentasinya kurang maka dapat menimbulkan resiko dalam pengembangan selanjutnya.

MODELING TOOLS AND TECHNIQUES

Pemodelan membantu pengguna, manajer, dan professional teknologi informasi untuk memahami desain sebuah sistem. Untuk memahami sistem yang dibutuhkan, analisis menggunakan diagram fungsi dekomposisi atau FDD (functional decomposition diagrams ), business process models, diagram aliran data, dan UML (Unified Modeling Language) diagrams.

Functional Decomposition Diagrams (FDD)
FDD mempresentasikan top-down dari suatu fungsi atau proses. Seorang analis dapat menunjukkan fungsi bisnis dan menyederhanakannya menjadi level fungsi/proses lebih bawah.

Gambar 10: FDD menampilkan 5 level fungsi atas. Fungsi “Library Operations” mencangkup dua level tambahan yang menunjukan proses dan sub-proses.





Business Process Modeling (BPM)

Selama pengembangan sistem, analis sering membuat model yang menggunakan bahasa standar yang disebut business process modeling notation (BPMN). BPMN mencangkup berbagai bentuk dan symbol untuk mempresentasikan event, proses, dan workflow.

Kendal ,7,8,9,10 ==shelly 5,6,
Gambar 11: overall diagram is called a pool, and the designated customer areas are called swim lanes.

Mengintegrasikan BPM dengan metode pengembangan CASE dapat mempercepat proses untuk mendapatkan hasil, serta meminimalkan error dan biaya.


Data Flow Diagrams (DFD)

Analis dapat membuat DFD untuk menampilkan sistem penyimpanan, proses, dan transformasi data.

Gambar 12: Sistem Library DFD menampilkan dua bentuk proses (input dan ouput), bagaimana buku ditambahkan atau dipindahkan.

Unified Modeling Language (UML)
UML merupakan metode untuk menvisualisasikan dan mendokumentasikan disain software sistem. UML menggunakan konsep desain object-oriented, dengan berbagai tool grafik.



Referensi:
[1] Shelly, G.B., Rosenblatt, H.J., Systems Analysis and Design Ninth Edition. Course Technology. 2012. Boston, USA.

Penulis: Yusia / Kaleb
READ MORE

Admin Cikadut's Blog